Daylight Saving Time
Daylight Saving Time (Waktu musim panas) atau Summer Time
Di negara Amerika Utara terkenal dengan istilah Daylight Saving Time (waktu musim panas) atau Summer Time istilah untuk negara bagian Eropa, yang artinya yaitu sistem yang dimaksudkan untuk menyimpan cahaya siang hari dimusim panas, dikatakan menyimpan cahaya disiang hari karena pada musim ini siang hari lebih panjang dibanding malam hari. Jadi, saat DST/Summer Time belahan bumi utara memiliki jeda waktu matahari terbit dan terbenam lebih lama dari belahan tropik.
Ketika DST tiba masyarakat akan memajukan jam mereka satu jam dari jam normal dan kembali memundurkan satu jam setelah DST berakhir. Dengan memajukan 1 jam, orang-orang yang memiliki kesulitan terlelap dalam cahaya terang akan sedikit lebih lama menikmati tidurnya dan menikmati aktifitas keseharian dengan penerangan sinar matahari.
Note* Perlu diketahui maksud dari memajukan jam disini berbeda dengan memajukan jam yang ada di Indonesia. Misalnya saja kalau kita mengadakan suatu acara dimana acaranya dimajukan satu jam maka maksudnya adalah semula acara akan dilaksanakan pada jam 08:00 WIB dimajukan menjadi 07:00 WIB. Sedangkan dalam pengertian DST dimajukan artinya semula jam 08:00 bergerak maju (1 jam) menjadi jam 09:00, demikian pula sebaliknya (dimundurkan).
• Dampak DST bagi masyarakat yang bersangkutan Mungkin kita bertanya-tanya kenapa sistem ini harus diterapkan? Apa dampak positif dan negatifnya? Dampak negatifnya sudah pasti kita akan kerepotan ketika DST tiba kita harus bersiap diri untuk memutar jam kita secara manual 1 jam lebih cepat dari sebelumnya. Tapi jangan khawatir, umumnya wilayah yang terkena dampak DST akan diberi pemberitahuan terlebih dahulu melalui stasiun TV maupun radio ketika DST akan tiba.
Dibalik semua itu masyarakat sekitar juga bisa merasakan dampak positif dari perpanjangan waktu siang hari, diantaranya:
a. Menghemat Energi, karena siang hari yang lebih panjang maka masyarakat sekitar akan menyalakan lampu lebih lambat ketika DST tiba dibanding hari sebelumnya.
b. Menyelamatkan jiwa dan mencegah cedera akibat kecelakaan lalu lintas, memungkinkan para pekerja dan pelajar pulang ke rumah dihari yang masih terang (jam belajar di Amerika hampir sama dengan jam kerja, berbeda dengan di Indonesia). Perjalanan dihari yang masih terang dianggap lebih aman dibanding jika hari sudah gelap.
c. Mencegah tindak kejahatan. Karena siang hari lebih panjang maka mengurangi kemungkinan orang terkena tindak kejahatan yang umumnya terjadi saat hari gelap.
• Apakah sistem DST ini juga mempengaruhi jadwal shalat?
Karena jam dimajukan 1 jam maka jawabannya adalah sangat berpengaruh. Seperti kita ketahui bahwa waktu shalat mengikuti waktu rotasi bumi yang berdampak pada pergerakan matahari. Sebagai contoh sebelum DST dimulai, misalnya saja Shalat Zuhur di kota XYZ mulai pada jam 12:30, dan ketika DST tiba maka bergeser sekitar 1 jam menjadi 13:30 pada hari berikutnya. Di akhir DST pun kondisi sebaliknya terjadi.
• Apa pengaruhnya bagi masyarakat Indonesia?
Secara signifikan memang tidak ada pengaruhnya jika kita berada di Indonesia. Tapi akan berpengaruh ketika kita bepergian ke Negara yang terkena dampak DST, misalnya saja kita ada pertemuan dengan kolega bisnis di New York, pada saat DST tidak berlangsung maka perbedaan waktu New York dengan Jakarta yaitu 12 jam, namun ketika DST sedang berlangsung perbedaannya menjadi 11 jam, hal itu karena New York jamnya dimajukan 1 jam. Untuk itu kita diminta lebih berhati-hati lagi ketika bepergian ke Negara yang terkena dampak DST.