TINJAUAN PERMENKES TENTANG MEDIA PENDINGIN SISTEM TATA UDARA
YANG DIGUNAKAN DALAM RUANG ISOLASI DAN RUANG OPERASI
Rumah Sakit merupakan fasilitas kesehatan yang membutuhkan perhatian khusus, baik dalam perencanaan, pembangunan, pengoperasian maupun pemeliharaan, tidak terkecuali pada prasarana Sistem Tata Udara. Pengkondisian udara di Rumah Sakit mempunyai peranan yang lebih penting daripada hanya sekedar menawarkan kenyamanan. Untuk mencapai kualitas udara yang baik maka sistem HVAC harus memiliki Sistem Kontrol yang terkomputerisasi. Dimana sistem ini diharapkan dapat mengatur parameter yang sudah ditetapkan dalam PERMENKES, misalnya saja parameter pada Ruang Isolasi dan Ruang Operasi.
Untuk tercapainya parameter yang diinginkan maka peralatan, bahan dan perlengkapan Sistem Tata Udara yang akan diimplementasikan harus benar-benar sesuai standar Permenkes, salah satunya adalah Refrigeran.
Refrigeran adalah suatu zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigasi) atau mesin pengkondisian udara (AC). Pada sebagian besar siklus, Refigeran mengalami perubahan wujud zat dari cairan menjadi gas dan kembali lagi.
Berikut Analisa Refrigeran pada PERMENKES “Pedoman Prasarana Rumah Sakit Sistem Instalasi Tata Udara Tahun 2012”, :
· Refrigeran memeriksa sifat-sifat fisik, kontaminasi fase uap dan kontaminasi fase cair untuk menentukan kondisi refrigerant.
· Uap air dan keasaman adalah dua hal yang paling penting untuk dipantau.
· Uap air yang tinggi dapat menimbulkan kadar asam yang pada gilirannya menyebabkan instlasi motor memburuk dan tabung logam terkikis.
· Apabila asam dalam system bermigrasi ke dalam minyak, asam mempercepat keausan komponen yang berputar seperti bantalan dan roda gigi. Hal ini menyebabkan kerusakan premature dari komponen. Suatu analisa refrigerant juga dapat memverifikasi bahwa refrigerant yang dibeli memenuhi standar ARI 700-99 (ARI 1999b) dan biasanya digunakan untuk menilai kondisi refrigerant.
· Analisa harus dilakukan setelah memperbaiki kebocoran, menambah refrigerant atau melakukan perbaikan besar yang memiliki potensi tinggi terjadinya kontaminasi uap air.
· Keakuratan tes refrigerant bergantung pada teknik pengambilan sampel. Hal ini penting untuk tidak mencemari sampel dengan uap air dari luar karena kadar uap air merupakan indicator penting dari kondisi refrigerant.
Oleh : Eka Cahyadi & Renti Rahayu
Sent from Mail for Windows 10